Membangun personal brand yang efektif adalah salah
satu upaya menciptakan kesuksesan. Personal brand terkait bagaimana image Anda
di mata orang lain. Jelas Anda harus memiliki image positif agar orang lain mau
bekerja sama dengan Anda, merekrut Anda sebagai pekerja atau memberikan sebuah
tanggung jawab yang besar.
Pada dasarnya
setiap orang dapat memiliki sebuah personal brand yang tumbuh secara alamiah.
Jika Anda memiliki keahlian dalam hal pemeliharaan jaringan komputer, dan semua
orang di kantor Anda mengetahui kemampuan Anda itu, maka mereka kemungkinan
Anda melabeli Anda sebagai seorang ahli jaringan komputer. Atau, Anda memiliki
keahlian mengutak atik barang-barang elektronik dan setiap kali rekan-rekan
Anda menyerahkan barang elektroniknya yang rusak Anda mampu memperbaikinya
dengan baik. Maka secara alamiah dalam benak rekan-rekan Anda akan terbentuk
image bahwa Anda seorang teknisi alat elektronik yang mumpuni.
Namun
pertanyaan selanjutnya, apakah personal
brand yang terbentuk dalam benak orang lain adalah image terbaik yang bisa
Anda peroleh? Atau Anda sebenarnya lebih tepat dikenal sebagai pakar di bidang
yang lain? Kemudian, siapa saja yang mengenal personal brand positif yang Anda
miliki? Mungkin saja rekan-rekan kantor Anda mengetahui Anda sebagai pakar
dalam bidang tertentu namun bagaimana dengan orang-orang lingkungan kerja Anda.
Orang-orang
yang sukses dalam berbagai bidang adalah mereka yang memiliki personal brand
yang kuat. Ketika Anda memikirkan kata “ Pakar multimedia”, secara otomatis
otak Anda akan munculkan nama Roy Suryo di list pertama. Ketika ditanyakan
siapa Mentalist Magician terbaik di
Indonesia, mungkin Anda akan segera menjawab Dedy Cobuzer. Bagaimana
orang-orang tersebut menempati posisi utama dalam benak Anda maupun pikiran
banyak orang, untuk bidang yang mereka geluti? Jelas, karena mereka memiliki
keahlian dan keunggulan di bidangnya. Namun, selain itu, mereka juga,
secara sadar maupun tidak sadar, senantiasa mengkomunikasikan dan mempromosikan
personalnya brandnya secara efektif.
Jadi, ketika
ditanyakan siapa pakar ekonomi di Indonesia? Mungkin Anda segera menjawab Ibu
Sri Mulyani. Mengapa Anda menjawab demkian? Karena Anda mengenal betul beliau
dari kemunculannya di televisi yang mengulas masalah-masalah ekonomi, atau dari
tulisannya di buku atau Koran. Bisa saja pengetahuannya mungkin tidak jauh
berbeda dengan dosen-dosen koleganya di Univesitas Indonesia, hanya personal brand Sri Mulyani
terkomunikasikan secara efektif melalui media massa.
Membangun
personal personal brand dalam benak orang lain identik dengan cara kerja mesin
pencari google dalam mencari sebuah keyword. Ketika Anda mengetikkan “ pakar
marketing” maka google akan menampilkan hasil pencariannya yakni tentang
website atau situs-situs yang menyediakan informasi terkait kata kunci. Namun
yang biasanya diakses kebanyakan orang adalah 10 hasil pencarian pertama, atau
pada page 1 dan kedua. Hal yang sama juga terjadi pada personal brand.
Membangun personal brand yang efektif adalah bagaimana agar Anda bisa masuk
dalam 10 besar list orang-orang yang dianggap pakar dalam bidang keahlian Anda.
Semakin baik posisi Anda dalam benak banyak orang, maka semakin kuat personal
brand Anda. Misalnya, Anda ingin mengetahui apakah personal brand Anda sebagai
pakar marketing sudah cuku kuat, coba tanyakan para pelaku pemasaran,
”Sebutkan 10 pakar marketing yang Anda ketahui? Nah, kira-kira apakah Anda
termasuk di dalamnya. Atau ketika ditanyakan nama nama Anda Apakah mereka
mengenal Anda?
Oleh sebab itu
Anda memerlukan strategi agar posisi Anda bisa meningkat dari yang tidak
disadari menjadi sosok yang dikenal oleh orang lain. Kemudian, dari orang
yang dikenal beranjak menjadi orang yang masuk dalam daftar 10 orang pakar.
Tentu ini perlu usaha dan strategi yang bersifat terus menerus yang perlu Anda
lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar