
Sumber: holymansam.wordpress.com
Banyak orang yang sukses
membangun kesuksesan karirnya memanfaatkan jaringan internet khususnya dengan
membangun situs pribadi berbasis website atau blog. Termasuk saya yang
membangun brand saya sebagai tutor penulisan melalui
www.konsultasimenulisbuku.com & www.konsultasimenulisonline.blogspot.com
Atau juga Dr. Andyda
Meliala, yang baru saja kembali dari Indonesia, setelah lama tinggal di luar
negeri, kemudian memasarkan keahliannya sebagai pakar parenting melalui blog
www.resourceful-parenting.blogspot.com & www.resourceful-parenting.com. Saat
ini beliau sudah bisa menjual paket informasi melalui internet dan diundang
sebagai pembicara.
Tentu ada banyak lagi
orang-orang yang meraih sukses dengan memanfaatkan internet. Lalu mengapa
banyak orang yang belum melirik sarana ini untuk memasarkan keahliannya?
Pertama, ada
banyak orang yang mungkin awam dengan facebook, blog, milis atau youtube namun
tidak mengetahui hal apa yang layak ia tawarkan pada orang lain. Saya bisa
mengatakan inilah menjadi penyebab utama mengapa banyak orang tidak memasarkan
dirinya melalui internet. Padahal banyak keahlian yang dimiliki bersumber dari
pekerjaan, pengalaman maupun pendidikan.
Seorang pengajar di salah
satu SMP di Jakarta menghubungi saya dan bertanya apakah mungkin saya dikenal
sebagai pakar? Ketika saya tanya pengalaman spesifiknya dalam mendidik siswa.
Ia menjawab bahwa ia ditugaskan untuk membimbing anak-anak berprestasi rendah.
Namun dengan metoda yang ia kembangkan banyak anak-anak tersebut yang bisa
meraih prestasi baik.
Maka saya katakan, bahwa
pengalaman Ibu mencetak anak-anak berprestasi dari anak-anak biasa adalah
sesuatu yang bisa Ibu bagikan bagi banyak orang. Maka saya menyarankannya untuk
membranding dirinya sebagai pakar anak underachiever.
Pekerjaan rutinpun yang
dilakukan setiap efektif membangun pengetahuan seseorang. Misalnya, seorang
akuntan tentu menguasai cara menyusun pembukuan dan melakukan auditing dsb.
Mungkin baginya pengetahuan itu “biasa-biasa saja”. Namun tidak bagi orang lain
yang ingin membangun usaha dan membutuhkan system pelaporan dan pengawasan arus
kas.
Kedua, punya pengetahuan
namun tidak tahu caranya memasarkan diri melalui internet. Tentu ini juga
menjadi kendala khususnya bagi seseorang yang awam dengan internet. Agar bisa
memasarkan diri melalui internet tentu seseorang perlu tahu cara membuat blog,
facebook dan mengelolaannya. Oleh sebab itu tentu seorang yang ingin memasarkan
pengetahuannya secara luas perlu mengetahui setidaknya cara menggunakan
Facebook, blog dan email. Namun saat ini juga ada banyak orang yang menawarkan
layanan bantuan internet marketing.
Ketiga, tidak terbiasa
menulis. Tentu media yang Anda gunakan untuk memasarkan diri Anda melalui
internet adalah tulisan. Agar orang mengetahui keahlian Anda , maka Anda perlu
sering-sering membuat artikel bermanfaat yang dibutuhkan banyak orang yang
kemudian bisa Anda publish di website, blog, facebook, milis dsb. Oleh sebab
itu setiap orang yang ingin mempromosikan keahliannya wajib bisa menulis.
Ketiga, sudah melakukan
namun tidak efektif. Ada banyak yang sudah mencoba memasarkan dirinya melalui
internet, namun ia merasa tidak ada dampaknya. Mengapa demikian? Tentu ada
banyak factor. Salah satunya pemahaman keliru dalam memanfaatkan internet.
Perlu dipahami bahwa jaringan internet adalah media yang menghubungkan seseorang
dengan ribuan orang bahkan jutaan orang setiap hari. Ada banyak orang yang juga
mempromosikan dirinya melalui internet.
Oleh sebab itu agar bisa
meraih manfaat dari internet yang perlu ditekankan adalah soal konsisten. Jelas
lebih baik mempublish tulisan setiap hari 1 artikel daripada 5 artikel setiap
bulan. Semakin aktif di dunia internet akan semakin mudah seseorang terakses.
Lalu banyak orang yang tampil anonim di internet. Padahal setiap komunikasi
membutuhkan kehadiran sebuah sosok personal. Oleh sebab itu setiap orang yang
ingin mempromosikan dirinya wajib tampil menjadi diri, berinteraksilah secara
personal dengan banyak orang, apakah melalui facebook, milis, ym dsb.
Baca selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar